JoyNovel

Mari Baca dan Kenali Dunia Baru

Buka APP
Ternyata Kamu Yang Kucari

Ternyata Kamu Yang Kucari

Penulis:Vloom Bien

Tamat

Pengantar
Aku sangat menyayangi keluargaku dan aku tak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari keluargaku. Aku merasa tak perlu cinta dari yang lain lagi hingga akhirnya aku menginjak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Aku sudah mendapatkan cinta dari teman - temanku, namun aku tetap merasa ada yang kurang. Aku terus mencarinya, hingga pada akhirnya... Ternyata kamu yang kucari selama ini.
Buka▼
Bab

Hai semua perkenalkan namaku Selina Gabriella anak perempuan bungsu dari Papa Satria Gabriel dan Bunda Valencia Michelle. Aku sangat suka menyanyi di saat waktu luang, belajar dan saat mandi terus aku juga suka banget mendengarkan lagu oh ya aku hanya tinggal bersama Papa, bunda, dan satu Abangku yang bernama Christopher Reno di PERUMAHAN ZEELAND ONE yang berada di kota Lafiana. Selina mempunyai bola mata berwarna coklat muda, hidung mancung, memiliki suara yang sangat merdu, penyuka teh hijau, sayang sekali dengan keluarganya dan juga hobi membuat kue walaupun terkadang gosong ^^.

Papaku biasa memanggilku dengan panggilan Lina kalau bunda memanggilku dengan panggilan Nana, sedangkan Abangku memanggilku bukan Lina ataupun Nana melainkan El. Abang membuat panggilan El karena di saat aku berumur 3 tahun itu masih cadel jadi memanggil Christopher itu Klistopel lalu disingkat El, karena itu aku dipanggil El Abang bilang supaya terdengar seperti kembar dengan Abang. Sebab kejadian tersebut keluarga dan teman Abang pun memanggilnya dengan sebutan El.

Abang El mempunyai hobi yang sama seperti bunda yaitu melukis, saat dia berada di kelas 2 SMP dia pernah mengikuti lomba melukis antar sekolah dan mendapat piagam juara 1. Abang El tidak pernah sekali pun merokok, meminum minuman keras bahkan pacaran dan juga dia sangat bertolak belakang dengan diriku soal makanan salah satunya Abang El sangat jago dalam hal memasak maupun membuat kue sedangkan aku membuat kue pun gosong. Selera makanan kami berdua juga berbeda contohnya aku suka teh hijau sedangkan Abang El sangat tidak suka teh hijau dan satu lagi pernah suatu hari Papa dan bunda mengajak makan malam ke sebuah restoran yang terletak lumayan dekat dari rumah saat itu kami semua memesan menu yang sama yaitu spaghetti yang menurutku itu sangat pedas sedangkan menurut Abang El itu tidak pedas bahkan kurang pedas baginya.

Satria Gabriel yaitu Papaku dan Abang El juga suami dari bunda yang bekerja sebagai seorang actor, Papa memiliki cara bicara yang sangat lembut dan santai bahkan sedang marah pun lebih memilih untuk diam dan tipe orang yang amat peduli terhadap keluarganya tetapi tidak mau ikut campur tentang masalah orang lain. Contoh hal kecil setiap malam Papa selalu melihat ke kamar Abang El dan kamarku untuk memastikan kami sudah tidur atau belum, jika terlihat kami kesulitan untuk tidur Papa akan menemani Abang El ataupun aku supaya bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak.

Valencia Michelle yaitu bundaku dan Abang El juga istri dari Papa ini seorang fashion designer, bunda memiliki wajah yang selalu ceria sehingga membuat Papa, aku dan Abang El tetap semangat walaupun sedang lelah. Bunda juga setiap hari selalu ada saja candaannya yang membuat kami terhibur bunda setiap pagi, siang, sore atau malam selalu menanyakan kepada kami semua apakah bahagia, sedih, maupun lapar dan selalu memeluk kami setiap hari. Bahkan setiap malam bunda pasti akan menanyakan bagaimana hari Papa, bagaimana hari aku, dan Abang El.

Tau gak aku dan Abang El sekolah di mana? Aku sama Abang El sekolah di SMA TOGETHER LAFIANA yang berjarak 1 KM dari rumah, aku berada di kelas 10 sedangkan Abang El di kelas 12. Sebenarnya aku dan Abang El itu selisih 3 tahun tetapi karena aku masuk sekolah terlalu cepat jadi hanya berbeda 2 tingkat. Hari ini yaitu hari pertama tahun ajaran baru, aku bangun tepat pukul 5 pagi dan langsung beranjak dari kasur kesayanganku lalu pergi ke kamar mandi setelah mandi aku segera memakai seragam sekolah dan menyiapkan tas berwarna biru muda milikku sedangkan Abang El masih tertidur pulas di kamarnya. Bunda menyuruhku agar duduk di meja makan sambil menunggu bunda yang pergi ke kamar Abang El untuk membangunkannya kemudian Abang El langsung bergegas untuk mandi seusai dibangunkan bunda dan menggunakan seragam sekolah juga menyiapkan tas sesudah itu duduk di meja makan bersama aku, Papa, dan bunda untuk sarapan bersama. Setelah sarapan aku dan Abang El segera pamit ke papa dan bunda untuk pergi ke sekolah.

Aku berangkat ke sekolah berdua dengan Abang El. Sesampai di sekolah aku pun turun dari motor Abang El dan pamit karena aku harus mencari dahulu ruanganku di mana, tetapi Abang El menyuruhku untuk menunggunya saja supaya Abang El yang mengantarku ke ruanganku karena Abang El tahu. Aku sudah tiba di depan ruanganku dan melambaikan tangan ke Abang El yang sedang menuju ke ruangannya. Aku bergegas masuk karena jam sudah menunjukkan pukul 7 dan mencari tempat untuk aku duduk, lalu datang seorang perempuan menghampiriku untuk mengajak duduk bersama dan aku melihat di nametagnya dia bernama Ghea Farasky aku pun menerima ajakannya dan kami duduk di pojok kiri paling depan.

Datang seorang wanita ke ruanganku terlihat masih muda dan berbicara di depan memberi tahu bahwa dia walikelas kami dan mengajar pelajaran matematika yang bernama Zahra Mallika dan seperti dugaanku Bu Zahra ternyata belum menikah. Di hari Senin yaitu hari pertama sekolah kami semua diajak berkeliling sekolah untuk menunjukkan lokasi wc, kantin, lapang basket indoor dan outdoor, lapang upacara, taman, ruang guru, dan melakukan kegiatan mencari teman baru dengan menulis nama dan nomor hp di kertas yang sudah diberikan lalu kami disuruh berpencar jika kertas sudah terisi penuh kami harus balik lagi ke kelas.

Aku bertemu dengan seorang laki-laki yang sama sepertiku sedang mencari orang untuk ditulis di kertas tersebut, aku segera mendekatinya dan menanyakan namanya dan nomor hp supaya aku tulis di kertas barusan dan aku pun memberi tahu nama dan nomor hpku kepada laki-laki itu. Namanya Vale Tristan setelah itu kami berpisah karena harus mencari teman yang lain. Aku pikir kertasku sudah terisi penuh dan bergegas ke kelas dan saat aku dan yang lain sudah tiba dikelas Bu Zahra mulai berbicara bahwa nomor yang tadi tidak harus kita simpan nomornya di hp, kalau kita mau simpan saja nomornya untuk sekedar saling simpan nomor atau bahkan bisa menjadi teman. Bu Zahra pamit karna sekarang sudah tidak ada kegiatan lagi jadi kami sudah boleh pulang. Ghea mengajakku untuk ke depan gerbang bersama dan aku menerima ajakannya, lalu kami mengobrol sembari menunggu Ghea dijemput sedangkan aku menunggu Abang El yang masih berada di parkiran. Kami mengobrol hal basic yang orang bicarakan saat baru kenal yaitu tinggal di mana dan ternyata Ghea tinggal di Perumahan Zeeland Two yang berada di sebrang Perumahan Zeeland One tempat aku tinggal karena itu Ghea dan aku jadi tertawa karena rumah kami lumayan dekat tapi tidak saling kenal. Pas sekali di saat Abang El tiba jemputan Ghea pun sampai dan kami harus berpisah, aku melambaikan tangan ke arah Ghea yang dibalas lambaian olehnya lalu aku dan Abang El segera pulang.

Aku kira kami akan langsung ke rumah ternyata Abang El mengajakku mampir ke pantai sebelum pulang dan kami berdua pun mengobrol tentang kegiatan tadi di sekolah dan hal hal lucu yang Abang El lontarkan sambil melihat indahnya sunset saat ini. Aku dan Abang El sangat suka pantai dan pemandangan sunset yang begitu indah sembari ada angin sepoi-sepoi, di saat kami sedang menikmati sunset tiba-tiba Abang El bicara “Abang pernah baca quotes el isinya gini: Pantai itu tempat kesunyian di mana kita bisa membebaskan jiwa dan hati kita untuk bersantai“ dan aku pun mengiyakan perkataannya karena betul banget ucapan Abang El. Aku dan Abang El sudah sampai di rumah dan bunda langsung membuka gerbang untuk kami, lalu menyuruh kami agar segera mandi dan bersih-bersih. Papa ada di rumah karena masih libur kerja jadi kami semua kumpul di ruang tamu untuk berbincang-bincang sambil menonton drama korea kesukaan aku dan bunda, setelah itu aku dan Abang El saling peluk dan bergantian juga ke bunda sama Papa. Aku dan Abang El pergi ke kamar masing-masing untuk bersantai seperti main hp, rebahan atau membaca novel. Saat aku membuka hp untuk melihat chat, ada nomor asing yang mengirim chat ke nomorku dan siapa sangka ternyata itu nomor Vale. Tiba-tiba saja aku merasa bahwa Vale jodoh yang selama ini aku cari. Memang aneh, namun jika dipikirkan kembali setiap pertemuan kami sangat lucu yaitu bertukar nomor hp di kertas yang diberikan sekolah dan lebih kagetnya lagi barusan Vale mengirim chat kepadaku yang berisi kalau dia anak kelas sebelah. Aku menjadi semakin yakin kalau Vale jodohku, tetapi aku dengan cepat menyingkirkan pemikiran itu dan segera tidur.