JoyNovel

Mari Baca dan Kenali Dunia Baru

Buka APP
Chat Absurd CEO

Chat Absurd CEO

Penulis:Siti chio

Tamat

Pengantar
Hari ini, hari yang seharusnya menjadi paling bersejarah dalam hidupnya telah hancur berantakan. Pernikahan yang sudah dirancang sedemikian rupa, ruangan yang sudah ditata seindah mungkin, dan juga seorang gadis yang sudah dirias dengan make up flawlessnya, semuanya sia-sia karena sang mempelai pria terungkap memiliki niatan yang licik dalam pernikahan ini. Kejadian ini mengakibatkan depresi berat pada si gadis. Dan mengubah ia menjadi gadis yang sangat tertutup, bahkan kepada sahabat terdekatnya sekalipun. Walaupun dia tetap melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Hingga di suatu ketika dia berkenalan dengan seorang pria yang rese dari keisengannya mengacak nomor. Seorang pria yang akan menjadi sahabat chatting-annya dalam dunia maya. Namun itu membuat si gadis menjadi di terbuka kembali pada ada orang sekitar sedikit demi sedikit. Sahabat yang kini sangat berarti baginya walaupun tidak kasat mata. Namun hari ini tetap memberikan kenyamanan pada sang gadis. Akan tetapi justru kerisauan dirasakan orang tuanya sang gadis. Sebab ia menjadi tak ingin menikah padahal usianya terus bertambah bertambah. Hingga sang ibu berniat menjodohkan dengan seorang pria tampan dan hartawan yang ternyata juga seorang CEO. Bagaimana kisah sang gadis dengan sahabat dunia mayanya? Dan bagaimana pula kelanjutan dari perjodohan yang direncanakan ibu sang gadis. Baca selengkapnya di sini.
Buka▼
Bab

Maaf jika nanti di dalam cerita saya ini terdapat begitu banyak pengulangan kata juga kalimat di dalamnya. Sebab, saat saya menulis dan menjadikannya di sebuah catatan, sering kali saya tidak ingat akan urutan nomor pada tulisan itu, jadi kerap kali bab yang sudah say upload ter-upload lagi pada bab berikutnya.

Namun, di sini saya janji tak akan mengunci ban-ban yang seperti itu.

Di karenakan saya juga tak ingin para pembaca dirugikan.

Saya hanya akan mengunci bab saat saya sudah benar-benar tau pasti urutan bab, hingga tak ada lagi kesalahan pengulangan dalam memposting kelanjutan cerita ini.

Walaupun mungkin dalam bab yang sudah terkunci jumlah katanya akan menjadi berkurang. Hal itu juga dikarenakan saya juga memiliki tugas lain di dunia nyata, maka dari itu saya tidak bisa mencurahkan semua waktu say untuk menulis.

Walau demikian saya tetap akan meng-upload bab setiap harinya.

Maafkan keteledoran saya ini, sebab saya masih penulis yang amatir.

Saya masih tahap belajar.

Terimakasih

Tok tok tok ...

Terdengar suara pintu kamar Mika yang diketuk. Mika Saraswati Santoso atau yang dikenal orang-orang dengan panggilan Mika adalah seorang wanita yang berwarna kulit sawo matang, bermata bundar atau lebih dikenal dengan rounded eyes, tinggi semampai, serta berat badan ideal. Ia juga telah memiliki karir cemerlang, mandiri, cerdas, pemikir kuat, dan pantang menyerah. Terlahir dari keluarga terpandang dan hartawan tak lantas membuat dirinya menjadi anak yang malas, bergengsi tinggi dan manja. Membuatnya banyak disukai karyawan dan teman-temannya di kantor. Memiliki kepribadian yang mendekati sempurna, rendah hati. Meski harta orang tuanya cukup bahkan berlebih untuk membiayai seluruh kebutuhan dirinya. Pokoknya dia adalah sosok wanita yang menjadi panutan untuk bersikap dalam hidup. Sehingga banyak wanita yang iri padanya, sampai memberinya sebuah predikat sebagai 'wanita the best', hal inilah yang menyebabkan ia di panggil 'Best' oleh sahabat satu-satunya yang ia miliki. Hari ini akan menjadi hari yang paling bersejarah dalam hidupnya. Ya, tepat dihari ini ia akan menikah dengan pria pujaan hati. Seorang pria yang sejak dulu telah dikenal nya. Teman masa kecilnya, ditambah lagi dengan keluarga mereka yang dulu bertetangga dan pernah menjalin kerjasama.

"Sudah bolehkah saya masuk?". Terlihat seorang wanita menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Seseorang yang akan menjadi salah satu dari Bridesmaids. Citra Lestari, atau yang akrab dipanggil Citra itu merupakan seorang gadis berparas ayu. Memiliki bentuk wajah yang imut, pipi chubby, berkulit putih, pupil mata simetris, atau yang sering disebut almond eyes. Memiliki tubuh tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 140 cm dengan berat badan 50 kg, menyebabkan ia dianugerahi sebuah julukan dalam keluarganya yang kadang membuat malu, walaupun keluaraganya berdalih bahwa itu merupakan panggilan kesayangan. Julukan itu adalah 'mbem', asal dari kata 'tembem', karena ia memiliki pipi yang chubby alias tembem. Dari sinilah julukan itu berasal. Citra adalah sosok wanita yang periang, konyol, tidak mudah tersinggung dan agak telat mikir. Berbanding terbalik dengan Mika. Namun itulah yang membuat persahabatan mereka tetap bertahan meski sudah terjalin sejak esema. Bukankah saling melengkapi adalah hubungan yang sangat seimbang?.

"Iya boleh. Silahkan masuk". Jawab orang dari dalam kamar mempelai yang bernama Jane. Seorang makeup artis yang dipercaya mengemban tugas penting hari ini. Jane Witama. Seorang wanita paruh baya, yang masih bersaudara dengan sang mempelai perempuan. Sangat berwibawa, memiliki tutur kata yang halus dengan nada mendayu. Mungkin karena tuntutan profesi atau memang karna didikan dalam keluarga mereka yang masih menggunakan bahasa Jawa halus atau asli. Profesi ini adalah profesi turunan. Yang berarti Mbak Jane, biasa orang-orang memanggilnya, meneruskan profesi yang sudah ditekuni ibunya dulu. Dengan modal selalu mengikuti dan memperhatikan setiap kelihaian dan gerakan tangan yang dilakukan ibunya tiap kali mendapat job merias. Ditambah dengan kursus makeup dan bergabung dalam group tutorial makeup artist hits, membuat hasil makeup Mbak Jane banyak disukai orang dan juga dilirik para calon pengantin. Banyak juga orang yang berkata bahwa hasil makeup Mbak Jane itu mangklingi dalam bahasa Jawanya, yang berarti wajah sang mempelai wanita berubah menjadi sangat cantik, hingga tidak dikenali saat memakai makeup dan sebelum memakai makeup. Kata Mbak Jane sebelum merias wajah pengantin ada ritual khususnya. Mbak Jane juga akan berpuasa saat hari dimana pesta berlangsung.

"Sudah selesai riasannya, Best ?". Tanya Citra, sahabat Mika seraya mendekati pengantin wanita yang masih duduk di kursi yang terletak di depan kaca hias. Matanya terbuka lebar, mulutnya menganga melihat isi kamar sang sahabat. Kaca hias berwarna duco campuran warna gold dengan motif ukiran anggur di bagian atasnya. Begitu juga dengan dipan dan almarinya yang berpintu enam, memiliki warna dan motif ukiran yang senada denga kaca hias. Tampak sangat mewah dan elegan. Seperti pembaringan milik raja. Ini adalah sepaket hantaran dari pihak pengantin pria. Lengkap dengan sofa santai, meja sudut, dan meja baca.

"Buset dah, mewah banget tempat tidur baru lo,Best ?". Ucapnya dengan ekspresi wajah yang masih terpelongo sambil melihat dan mamindai seluruh isi kamar. Ekspresinya persis seperti orang yang baru pertama kali lihat pesawat dalam jarak dekat. Heboh dan alay.

"Gak usah lebay gitu deh ngomongnya". Jawab Mika sembari mencubit pinggang citra, sahabat konyol nya itu. " Bukannya riasan gue yang dia puji, Mbak Jane, malah perabotan kamar gue yang di sanjung-sanjung, emang perabot gue yang sering bantu dia ngerjai tugas dari dosen killer kami dulu Mbak Jane?". Lanjut Mika menatap Mbak Jane seolah meminta persetujuan atas tanggapan kekesalannya terhadap sahabatnya itu, lalu beralih menatap Citra dengan raut wajah yang juga dibuat seolah-olah ia sedang kecewa atas pernyataan Citra.

Mbak Jane hanya tersenyum menanggapi persoalan tidak penting itu. Ia pun berlalu membereskan peralatan makeup yang telah selesai digunakannya.

"Iya iya, maaf. Lo cantik kok. Cantik banget malah, tapi tetep masih cantikan gue donk. Hahaha". Sahut Citra dengan gelak tawa dan ekspresi wajah sedikit mengejek.

"Dasar lo sahabat gak setia. Ngomong-ngomong pangeran William gue, yang paling tampan dan gagah berani sudah datang belum mbem ?". Tanya Mika antusias.

"Aelah, pakai kata pangeran William segala, ditambah gagah berani lagi. Lo kira si Jordan itu mau perang apa?. Kenapa gak sekalian aja Lo bilang dia datang dengan kuda putihnya?". Jawab Citra sewot.

"Emang Jordan bentar lagi mau perang". Jawab Mika dengan wajah serius.

"Perang?. Perang apaan?. Dengan siapa?. Apa ada yang gak setuju dengan pernikahan kalian?". Tanya Citra dengan wajah yang tampak konyol karena saking seriusnya.

"Iya, perang bintang dalam kamar. Hahahaha". Jawab Mika disertai tertawa jahanamnya.

"Ha...". Hanya satu kata itu yang dapat keluar dari bibir Citra.

Mbak Jane yang mendengar obrolan itu hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum simpul.